Kamis, 25 September 2008

Laskar Pelangi The Movie

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Singkatnya…
Gue suka filmnya!

Alur ceritanya emang beda dari buku.
Tapi gue tetap suka.
Karena cerita filmnya nggak melenceng jauh dari jiwa bukunya.
Beberapa tokoh baru bermunculan di sini mungkin untuk memberi sedikit bumbu drama.
Not too much. Pas. Tetap enak dicerna.
Castingnya LUAAARRR BIASAAA!!
Tiga tokoh utamanya; Ikal, Lintang & Mahar pas banget dengan gambaran di kepala gue waktu baca bukunya.
That little boy who played Mahar really steal the scene.
Satu lagi casting yang menarik, Alex Komang sebagai ayah Lintang.
Gue nggak nyangka gambaran “lelaki pohon cemara” bisa menjelma melalui Alex Komang. Somehow kok ya pas gitu.
Gue suka scene Ikal-A Ling di toko Sinar Harapan. Ahhh…manis dan menggelitik.
Gue suka waktu anak-anak Muhammadiyah itu menari ala suku Asmat di karnaval 17-an.
Gue suka soundtracknya walau nggak terlalu suka Nidji ;)
Mata gue berkaca-kaca dua kali. Pertama, waktu Harun datang menggenapkan jumlah murid, menyelamatkan sekolah Muhammadiyah dari pembubaran.
Kedua, Elvis has left the building. Lintang harus DO dari sekolahnya demi menjadi pencari nafkah utama keluarga menggantikan bapaknya yang meninggal.
“Murid pertama bu Muslimah, orang pertama yang datang ke sekolah, harus jadi orang pertama yang meninggalkan kami”, demikian narasi Ikal dewasa.

Gue suka dengan ironi-ironi yang ditampilkan sejak awal film.
“Kami adalah anak-anak miskin di pulau terkaya di Indonesia”.
Gue suka karena teman-teman gue yang nggak baca bukunya pun mengakui kedahsyatan pesan film ini.
Pendidikan emang milik semua orang, nggak hanya yang berduit. Seorang anak buruh timah di Belitong sana juga punya hak bermimpi.

Mimpi setinggi langit yang menghadirkan cerita seindah pelangi kepada kita semua yang duduk nyaman di kursi 21.

PS: Hayo, hayo, para pejabat, menteri, wakil presiden, mantan wapres, berbondong2lah nonton film ini! Masa film cemen kayak Ayat2 Cinta aja ditonton, yang kayak gini kebangetan banget kalo dilewatin!

Rabu, 17 September 2008

The Ten Tag Things I Hate About Me

Ah! Sudahlah! Ini semua ulah Ayoe coemi2 yang tak hanya meninggalkan pe-er kerjaan tapi juga pe-er multiply! Kucrut lo, yu! Tapi aku tetap padamu kok,
cintaaaaa


1. Baru nyadar kalo cacat vokal alias cadel ngomong "N" & "D" waktu SMP. Selama itu gue kira sebutan cadel itu hanya diberikan buat orang2 yang nggak bisa ngomong "R" & "S". Karena kakak & sepupu gw ada yang nggak bisa ngucapin huruf itu dengan benar. Gw baru ngeh kalo mengidap "penyakit" yg sama setelah Santi, teman SMP gw, ngasih tau cara melafakan "N" dan "D" yang baik dan benar.

2. Akhir2 ini lagi sangat tidak puitis. Buntu brats! No idea buat nulis2 puisi.

3. Kadang suka merasa sepi diantara keramaian. Kalo lagi sendiri rindu keramaian.

4. Definitely NOT a morning person!

5. Merasa punya banyak kemiripan sama bokap yang justru menimbulkan banyak perbedaan pendapat. Kalo ibaratnya medan magnet, kita b'2 ini sama2 utara makanya nggak pernah "ketemu".

6. Rambut asli gw itu keriting kriwel kriwel kayak mie goreng baru diangkat dari penggorengan. Selama ini rambut itu b'sembunyi di balik smoothing dan catokan, sampe akhirnya bulan April or Mei kemaren untuk "enough is enough"  Secara harga2 makin naek, pengeluaran meningkat, pendapatan begitu2 aja, rambut pun semakin rusak, terima aja deh karunia Allah ini apa adanya.

7. Setiap hari Senin harus pake baju warna cerah or putih. Kenapa? Karena nobody's like Monday but at least you like what you wearing.

8. Selalu berhati2 saat naik turun tangga, jalan di trotoar yang gradakan atau di lantai yang licin, karena gw gampang sekali keseleo!

9. Nggak suka film horor!!!! Sama sekali nggak bikin hati seneng!

10. Gampang gatel2 or bentol2 kalo cuacanya kebangatan panas atau kebangetan dingin.

Katanya sih "kebahagiaan" itu harus dibagi2, maka gw mo' bagi bahagia ini dengan;
- Amel alias Ny. Rama :)
- Hodo, kita perlu tau bgmn hidup tanpa urjensi! maka segeralah kerjakan tag2an ini!
- Anaw, beberkanlah "keajaibanmu" itu!
- Dina, hayooo...jangan biarkan Multiply lo kosong melompong seperti itu!

- Irma Jeansky, jangan main sabun mulu dong, bu! ;)