Senin, 17 Desember 2007

Edensor

Rating:★★★★★
Category:Books
Genre: Literature & Fiction
Author:Andrea Hirata
Buku ke-3 dari tetralogi Laskar Pelangi ini benar-benar bikin gue terenyuh. Perjalanan Ikal dan Arai, sepupu jauhnya yang sama-sama dapat beasiswa ke Sorbonne, Perancis, backpacking keliling Eropa pada musim panas. Biaya perjalanan mereka dapatkan dengan "ngamen" jadi ikan duyung. Belum lagi nyasar di Rusia, hampir kena rampok di Rumania dan ditawar om senang di Swiss. Penuh perjuangan namun tetap bikin ketawa ketiwi. Terutama waktu Arai dengan lantangnya ngucapin"Amiiin..." saat sholat jama'ah di sebuah mesjid di Rumania, sementara jama'ah lainnya ngucapin dalam hati.

Seperti "Laskar Pelangi" kata-kata di buku ini terjalin sungguh indahnya. Personifikasinya jelas melampui contoh-contoh standar di buku bahasa Indonesia.

"Menara Eiffel laksana nyonya besar. Tegak kekar, tak peduli. Puncaknya
mencakar ketinggian yang tak terkatakan, serupa mahkota yang melayang-layang dalam buaian halimun. Ia pongah dengan kepala mendongak dan
hanya mau bercakap-cakap dengan awan. ..."

Mantaps nggak tuh! Menara Eiffel bukanlah sosok asing buat kita (yah at least udah pernah liat gambarnya deh) namun di tangan Andrea kita diajak meresapi keagungan si Eiffel ini.
Selain dibuai oleh keindahan kata-katanya kita juga dibikin geli sendiri sama ”kejailan” Andrea. Salah satunya waktu dia memandang kagum poster kak Rhoma.

”Disertai senyum simpatik khasnya, beliau menjawab optimis sambil mengutip
salah satu judul lagu terkenalnya.
Ok dech, bagi yang mudha, yang punya ghaya...Rambathe Ratha Hayo!
Singsingkanh lenganh bajuhh kalau kita mau majuhh!”


Satu hal yang bikin gue kagum termehe-mehe sama cerita ini, time frame-nya bukan jaman dahulu kala, jaman ortu2 kita masih muda dan bercelana cutbray. Tokoh Ikal ini kira-kira masih satu generasi lah sama kita. Dan hari geneee masih ada pemuda dengan semangat juangnya tinggi demi menggapai mimpi-mimpi yang kayaknya jauuuuuhhh...banget dari tempat asalnya (Belitong), sungguh gue salut sesalut-salutnya! Itu sebabnya lo pasti akan maklum kalau tahu gue meluk buku ini selesai baca kalimat terakhirnya.

"Bermimpilah. Karena tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu."

9 komentar:

  1. ga sabar kan, nunggu yg ke-4?
    hehehehehe....

    BalasHapus
  2. iya nih! sungguh sangat penasaran! sepenasaran nunggu Laskar Pelangi versi pelemnya.

    BalasHapus
  3. Gelooooooooooooo..... gw belom baca-baca juga neh buku....... padahal udah kebeli 2 minggu lalu........:((

    BalasHapus
  4. Waduh, aku udah beli buku-bukunya tapi belum sempet dibaca... nhuhuhuh

    BalasHapus
  5. wah belum nyampe sini bacanyaaa

    BalasHapus
  6. hayo segera dibaca! gw udh selesai dari bulan2 kemaren sih, tapi baru sempet (sok sibuk mode on) bikin reviewnya sekarang.

    BalasHapus
  7. waaahhh udah keduluan.... aku lagi baca Quantum Ikhlas dulu neh..... blom selese2... he he he...

    BalasHapus